obat kesedihan
Bismillah…
Kesedihan dalam kehidupan manusia senantiasa
berjalan silih berganti. Tak hanya bagi kaum lemah yang tak punya apa-apa, tak
luput juga para raja dan para pejabat. Entah apapun yang menjadi sumber
persoalan nya, kesulitan tetaplah menyulitkan dan menyesakkan dada.
Mengutif sebuah tulisan seorang guru yang begitu
indah
“sesungguhnya kehidupan tidak pernah sepi dari
bebagai kesedihan, bencana, dan ujian. Jika ingin melanjutkan perjalanan, anda
harus menaiki kendaraan harapan dan keridhaan dan cita-cita, kecintaan, serta
ketenangan jiwa, merupakan buah yang nikmat dari tanaman aqidah seorang
mukmin”.
Ketika saya menuliskan kalimat ini kepada anda
yang mungkin sedang menjalani kesedihan atau kesulitan saat ini. Saya tersenyum
untuk mengingat hal ini karena kala itu saya tengah berjuang keluar dari
kesedihan, setiap bait yang saya baca dari surat cinta nya sang guru saya
hujamkan kedalam hati supaya menjadi obat dari kelukaan hati karena sedih.
Begitu sulit perjuangan dalam kesedihan itu karena entah siapa lagi orang yang
paling mengerti derita kesulitan kecuali diri kita sendiri. Seandainya tanpa
Alloh yang menjadi tempat mengemis dari tunpah ruahnya keluh kesah saya maka,
bukan tak mungkin berujung bunuh diri seperti kebanyakan kaum kafir saat
kesulitan.
Mari sahabat kita bangun ketenangan sedikit demi
sedikit, dengan yakinkanlah kesulitan seberat apapun masih di bawah kemampuan
mental dan ketahanan jiwa kita,
Jangan bersedih! Karena kesabaran itu kunci
kehidupan.
Jangan bersedih! Karena Alloh tidak memilih
untkmu kecuali kebaikan
Jangan bersedih! Sesungguhnya Alloh menyayangimu
melebihi kasih sayang orang tua terhadap bayinya.
Jangan bersedih! Berbaik sangkalah kepada Alloh
SWT.
Jangan bersedih! surge merindukanmu.
Musibah-musibahmu akan berubah menjadi
kesejahteraan. Kehidupanmuakan berubah menjadi ketenangan dan masa depanmu akan
berubah menjadi kenikmatan.
Mari kawan kita tersenyum kepada diri kita dalam
kesedihan ini sebagai keridhaan dan bentuk optimisme akan janji kemenangan
kita.
Jika saya kutipkan kata-kata guru kita Ust.
Yusuf mansyur “jangan sedih jangan takut, kite punya Alloh yang punya
segalanye”.
Benar, wahai saudaraku tercinta! Alloh telah
mengaruniakanmu nikmat keimanan, padahal selainmu masih saja berputar dalam
kubangan kekufuran dan kemaksiatan.
Menjadi sebuah kesedihan pula untuk saya, ketika
saya berkerja di restoran dahulu pada tahun 2012, saya berteman dengan orang
nonmuslim yang mana dari hubungan itu menimbulkan kasih sayang fitrahnya
manusia sehingga betapa ingin sekali saya menariknya pada jalan tauhid, pada
suatu ketika dalam masa remajanya dia menemukan kesulitan begitu kacaunya dia
mencari pelarian dalam kegelisahannya. Hingga saya sempat berkata padanya andai
engkau punya Alloh. Supaya miliki tempat untuk mengadu seperti kita. Sampai
saat ini saya berharap semoga sebelum mereka tutup usia mereka mengucap ikrar 2
kalimah syahadat.
Jangan pernah terputus dari rahmat Alloh karena
dosa kita yang banyak, karena Alloh pun milik kita yang penuh dengan dosa.
Apabila Alloh hanya untuk orang soleh maka apa kabarnya dengan kita?!
Jangan bersedih ! Alloh membukakan untuk kita
pintu taubat jika kita berdosa. Rahmatnya meliputi sesuatu. Karena kecintaan
Alloh mendahului murkanya.
Apabila kesulitan kita akan dunia, dengan segala
upaya dikerahkan, namun tak jua sesuai keinginan.
Maka, jika kita tahu kadar dunia di bandingkan
akhirat, maka jangan pernah bersedih karena kehilangan dunia. Sebab, di sisi
Alloh tak sepadan dunia dengan sehelai sayap nyamukpun. Jika saja dunia ini
sepadan dengan sayap nyamuk, tentu Alloh tidak akan memberi air minum pada
orang kafir walau seteguk sahaja.
Ketahuilah bahwa kebebasan itu tidak ada kecuali
langkah pertama kita di syurga.
Yakinilah kepastian taqdir telah berjalan, maka
taka da cara lain selain bersabar dan ridho.
Jadikanlah kesedihan ini kesempatan terbaik kita
untuk mengemis akan pertolongan Alloh.
Bacalah Al-qur’an walau harus dengan menangis,
tak mengapa karena anak adam terkadang harus menangis untuk menyalurkn emosi
dengan mengalirkan air mata tanpa suara teriakan. Bahkan nabipun mengalirkan
air mata dalam kesedihan menguburkan sikecil sayyidina Ibrahim sepulang perang
beliau, ketika sampai dirumah beliau di sambut dengan kabar memilukan.
Bahkan dunia dan seisinya di ciftakan Alloh
untuk nabi Muhammad, masih saja merasakan pahitnya kehidupan.
Komentar
Posting Komentar