Duri dari Rindu
Satu hati yang ditikam kerinduan bertubi-tubi sisakan lubang
dalam hati, gigiku berdecit menahan sakit dari kerinduan yang siang dan malam
engkau hujamkan tanpa belas kasihan; apakah bedanya diriku dengan sandera
perang sedangkan aku tak engkau beri kesempatan untuk membela diriku sendiri,
mengobati luka yang perlahan mewarnai sungai kehidupan dengan merah darah;
kemudian amis darah mengundang burung bangkai untuk bersantap. Aku tawarkan
diriku untuk berdiri disampingmu menantang dunia, memegang erat tanganmu
menerjang masa; tak aku janjikan sungai indah dan tenang dalam bahtera kita
temukan. Mungkin badai dengan ombaknya yang memukul.
Yaa Alloh
tolonglah aku yang menanggung rindu, begitu berat dengan rahasia perjalanan
rasa. Inikah cinta? Telah ku sandarkan berkali kali pada berapa hati namun tak
pernah yang seperti ini ya Alloh. Membuatku lupa akan manis nya cinta dalam
cerita kenangan. Narista Kharisma Harum,
Komentar
Posting Komentar